SIMANIS ( Sistem Informasi Kearsipan Dinamis )

Inovasi Si Manis (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis) merupakan salah satu inovasi di Kabupaten Wonogiri yang diinisiasi oleh Dinas Kearsipan Kabupaten Wonogiri. Latar belakang permasalahan munculnya Inovasi SiManis ini berawal dari penumpukan surat yang terlalu banyak. Sehingga, munculah inovasi SiManis ini sebagai pengembangan elektronik office (e- office) dan elektronik arsip (e-arsip) guna mendukung program SPBE yang integrasi. Sehingga, dengan adanya inovasi SiManis diharapkan data kearsipan mendukung tata pemerintahan yang akuntabel efektif dan efisien serta menjadi dasar manajemen pengetahuan dan pemerintahan. Karena dalam hal ini terkait Pemanfaatan SiManis ini dalam mendukung pengelolaan arsip dinamis perlu dikaji ulang untuk mengetahui sistem informasi tersebut dapat diterima atau tidak oleh pengguna. Pada dasarnya pemanfaatan SiManis ini dalam pengelolaan arsip sama halnya dengan pengelolaan arsip secara konvensional, hanya saja perbedaannya terletak pada media yang digunakan. Karena dalam pengolahan data yang ada di Kantor Dinas Kearsipan Kabupaten Wonogiri masih dilakukan secara manual. Hal tersebut menyebabkan alur surat masuk dan surat keluar ini masih belum bisa tersampaikan dengan cepat misalnya ada surat masuk yang harus segera diminta disposisi dan kepala dinasnya lagi diluar daerah, dengan option kepala dinas memberikan disposisi tidak secara tertulis dan meminta bidang mana yang harus menghadiri surat masuk tersebut.

Adapun yang menjadi dasar acuan munculnya inovasi SiManis ini adalah guna melaksanakan Peraturan menteri PAN dan RB Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi instansi Pemerintah, dimana indeks kearsipan menjadi salah satu penilaian reformasi birokrasi. Dengan tujuan untuk mewujudkan sistem persuratan dan kearsipan digital yang aman dan menjamin orisinilitas dan legalitas informasi. Serta mampu memberikan manfaat seperti: penghematan SDM, penghematan kertas, tinta cetak, dan penggandaan, proses surat menyurat dapat dilakukan secara efektif dan efisien, memperkecil kemungkinan kehancuran data, mendukung pengambilan keputusan yang tepat, serta membantu pengguna dalam memperoleh dokumen/arsip yang lengkap, cepat, tepat, mudah, dan murah.




Inovasi Kearsipan: Dari SI MANIS Menuju SRIKANDI

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Wonogiri pernah melahirkan sebuah terobosan penting dalam dunia kearsipan, yaitu SI MANIS (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis). Inovasi ini dikembangkan sebagai jawaban atas kebutuhan pengelolaan arsip dinamis di era digital, sehingga proses pencatatan, penataan, dan temu kembali arsip dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan transparan.

Melalui SI MANIS, pengelolaan arsip di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri menjadi lebih tertata. Arsip yang sebelumnya hanya tersimpan dalam bentuk fisik, mulai diintegrasikan dalam sistem informasi berbasis teknologi. Inovasi ini tidak hanya memudahkan petugas arsip, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Wonogiri.

Namun, seiring perkembangan regulasi nasional, pemerintah pusat melalui Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) meluncurkan aplikasi SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) sebagai platform resmi dan baku yang digunakan oleh seluruh instansi pemerintah. Dengan hadirnya SRIKANDI, maka penggunaan SI MANIS secara bertahap dihentikan dan dialihkan ke sistem nasional.

Meskipun demikian, keberadaan SI MANIS tetap menjadi bukti nyata bahwa Wonogiri merupakan salah satu daerah yang lebih dahulu memiliki visi jauh ke depan dalam digitalisasi arsip. Inovasi lokal ini mencerminkan kepeloporan Disarpus Wonogiri dalam menjawab tantangan zaman, sekaligus menjadi inspirasi bahwa inisiatif daerah dapat berkontribusi dalam membangun standar nasional.

Kini, transisi dari SI MANIS ke SRIKANDI bukan sekadar pergantian aplikasi, tetapi juga tonggak sejarah perjalanan inovasi kearsipan di Wonogiri. Jejak SI MANIS menjadi memori penting bahwa daerah memiliki daya cipta yang patut diapresiasi, meski akhirnya harus berintegrasi dengan sistem nasional demi keseragaman tata kelola kearsipan di Indonesia.

Akses Aplikasi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Buka Pameran Lainnya
SIDEWI ( Sistem Informasi Dokumen Elektronik Wedi iLang )

SIDEWI ( Sistem Informasi Dokumen Elektronik Wedi iLang )